Senin, 10 Juni 2013

Odong-Odong Permainan Asli Indonesia





Indonesia selalu memberikan warna yang berbeda dari negara-negara yang lain, semuanya ada di Indonesia, selalu memberikan keunikan tersendiri dalam berbagai macam hal. Sebuah kreatifitas yang tidak ada batasnya, selalu bermunculan sesuatu hal yang baru, dari berbagai macam segi, salah satunya adalah wahana permainan, wahana permainan hampir di setiap kota-kota besar tersedia, salah satunya adalah Dunia Fantasi Ancol, yang tepatnya berada di Ibukota Negara jakarta.  Namun Hal yang seperti itu sangat jarang di jumpai di kota-kota kecil, tapi dengan tidak tersedianya wahana permainan seperti Dunia Fantasi Ancol, selalu ada penemuan-penamuan yang cukup kreatif dan sangat bernilai, yaitu Permainan Odong-Odong. 

Odong-odong adalah permainan asli indonesia, permainan untuk anak-anak ini yang di ilhami dari berbagai macam wahana seperti kereta-keretaan dan biang lala, namun bersifat mini, yang biasanya menggunakan tenaga dari pemilik odong-odong untuk menggenjot, ataupun dengan menggunakan tenaga motor, sangat di gemari oleh anak-anak. Ini adalah sebuah kreatifitas, yang sangat bernilai, dimana anak-anak bisa lebih terhibur, dan sekaligus menjadi peluang bisnis bagi pengusaha odong-odong, baik pabrik dari perakitan itu sendiri maupun yang secara langsung terjun di lapangan., salah satunya adalah Bapak Sulaiman, beliau sudah bekerja sebagai tukang odong-odong selama 3 tahun, Bapak Sulaiman biasa mangkal di daerah Tlogosari Semarang, dan pekerjaan ini cukup menjajikan, karena tiap harinya bapak sulaiman bisa mengantongi 90.000 sampai 150.000 per harinya, sedangkan Harga odong-odong berkisar 7 juta sampai 8 juta Rupiah. Ini adalah salah satu bentuk kreatifitas yang memiliki nilai, sehingga bisa menjadi sebuah pekerjaan yang menjanjikan.

Sabtu, 27 April 2013

Semarak Hari Kartini








Semarang, Ratusan Pelajar TK di kota Semarang memadati Masjid Agung Jawa Tengah (27/4/2013). Ratusan Pelajar TK dengan menggunakan Kebaya ala R.A. Kartini memadati komplek Masjid Agung Jawa Tengah Semarang. Pelajar TK berdatangan dari berbagai wilayah di kota Semarang, hal ini untuk memperingati hari Kartini yaitu yang jatuh pada tanggal 21 April 2013 lalu.  Yang menjadi unik, rombongan TK sebagian besar menggunakan kereta-keretaan sebagai kendaraan untuk menuju komplek masjid agung semarang.

Jumat, 26 April 2013

Keindahan Sun Set di Masjid Agung Jawa Tengah




Semarang, 26 April 2013. Senja membuat keindahan tersendiri untuk Masjid Agung Jawa tengah, langitnya yang kemerahan, dan matahari yang sedikit perlahan bergerak terbenam di iringi kumandang suara adzan yang begitu menenangkan. Masjid Agung Jawa tengah di bangun pertama kali pada tahn 2001 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 2006, masjid yang berdiri di atas lahan seluas 6 hektar ini memiliki keindahan tersendiri. keindahan Masjid Agung Jawa tengah bukan hanya dari segi kemegahan bangunan, akan tetapi Masjid ini akan terlihat begitu eksotik ketika senja mulai datang.  Pemandangan Sun Set bisa di nikmati di sini. Ini yang memberi keunikan tersendiri untuk Masjid Agung Jawa Tengah. Tidak sedikit para komunitas fotografi yang memanfaatkan moment ini untuk mengambil objek sun set di Masjid Agung Jawa Tengah. 


Minggu, 07 April 2013

Kredibilitas dan Etika dalam Jurnalitik Online Untuk Memberikan Informasi yang Akurat



Jurnalisme adalah kegiatan jurnalistik (menyiapkan, mencari fakta dan data, melaporkan dan mempublikasikan lewat media massa) dan online merupakan sifat venue yang dijadikan publikasi informasi yang bisa dinikmati kapan saja atau terkoneksi. Salah satunya lewat website atau situs berita. Jurnalisme online adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan suatu peristiwa menggunakan world wide web (www) sebagai media.
Perkembangan media online, khususnya di Indonesia saat ini sudah cukup pesat yaitu facebook, twitter, yahoo messanger, dan sebagainya. Melihat perkembangan media online tersebut sehingga jurnalis ditantang untuk lebih menguasai teknologi, karena tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan para jurnalis akan berubah menjadi jurnalis media online. Jurnalis harus cepat tanggap terhadap perubahan teknologi, hal ini berbicara mengenai efisiensi seorang jurnalis dalam pekerjaan dan hasilnya.
Apabila kita bandingkan, kredibilitas jurnalisme tradisional jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kredibilitas jurnalisme online. Hal ini terjadi karena bagi kalangan jurnalisme tradisional, kredibilitas pemberitaan merupakan kredibilitas media. Apabila masyarakat sudah tidak percaya mengenai satu media, maka masyarakat tidak akan mengkonsumsi media itu. Akibatnya, media ditinggalkan khalayaknya dan terancam kekurangan pembaca.
Rendahnya kredibilitas dalam jurnalisme online bisa terjadi karena tuntutan kecepatan menghadirkan berita, kecepatan yang dimiliki internet bisa menyebabkan jurnalis kehilangan etika jurnalistik.
Kekurangan Jurnalistik Online
  1. JO merupakan “mainan” masyarakat supra rasional. Masyarakaat yang tidak tergolong supra rasional tidak akan betah dengan mengakses JO.
  2. Kalau mereka tidak mengakses JO maka mereka akan dilanda oleh kecemasan informasi (information anxiety)
  3. Tidak memiliki kredibilitas yaitu
 Orang yang tidak memiliki ketrampilan yang memadai pun bisa bercerita lewat jurnalisme online. Orang yang tidak mengenal selik-beluk jurnalisme bisa menyampaikan idenya pada orang-orang di berbagai belahan bumi melalui internet.
Tingkat kebenaran jurnalisme online masih diragukan. Berita televisi dan berita surat kabar yang notabene dihasilkan oleh orang-orang yang memiliki keterampilan jurnalistik memadai dianggap masih mengandung kesalahan.

Rendahnya kredibilitas dalam Jurnalistik Online sangat berpengaruh terhadap Kode Etik Jurnalisme, seringkali para praktisi dalam jurnalisme online tidak memegang tegus kode etik yang seharusnya menjadi asar acuan seorang jurnalis, sehngga berita atau informasi yang di sampaikan kurang akurat kebenaranya. Untuk itu para praktisi jurnalisme online perlu memperhatikan sembilan elemen dalam jurnalisme.
Sembilan elemen jurnalisme (Kovach dan Rosenstiel, 2004) online, meliputi:
(1) Jurnalisme harus memiliki kewajiban pertama pada kebenaran.
(2) Jurnalisme harus memiliki loyalitas pertama pada warga masyarakat.
(3) Jurnalisme harus memiliki kedisiplinan dalam melakukan verifikasi.
(4) Jurnalisme harus menjaga independensi dari sumber berita.
(5) Jurnalisme harus memfungsikan dirinya sebagai pemantau independen atas suatu kekuasaan tertentu.
(6) Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik dan komentar publik.
(7) Jurnalisme harus mengupayakan hal yang penting menjadi menarik dan relevan.
(8) Jurnalisme harus menjaga agar setiap berita komprehensif dan proporsional.
(9) Jurnalisme harus membolehkan praktisinya untuk menggunakan nuraninya.
Dengan memahami dan menerapkan sembilan elemen tersebut di harapkan praktisi jurnalisme onlie lebih bisa menyuguhkan informasi yang akurat, terpercaya dan bisa menjadi acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat.





Mengemukakan Pendapat dan Informasi Melalui Citizen Jurnalisme




Pada era persaingan Global dimasa ini, setiap individu bisa melakukan apapun yang di anggap sebuah karya, setiap individu memiliki peran tersendiri terhadap perubahan dan setiap individu memiliki opini atau pendapat tersendiri terhadap perubaha begitu juga dengan peran individu terhadap perkembangan sebuah media, tanpa harus menjadi seorang jurnalis profesional, hal ini sering disebut sebagai Citizen Jurnalism atau Jurnalisme Warga.

Citizen journalism bisa di devinisikan sebagai kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Tipe jurnalisme seperti ini akan menjadi paradigma dan tren baru tentang bagaimana pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita pada masa mendatang.

Citizen journalism tidak bertujuan menciptakan keseragaman opini publik namun lebih menitikberatkan pada “inilah yang terjadi di lingkungan kita”. Pemberitaan citizen journalism lebih mendalam dengan proses penayangan berita di televisi, dengan menggunakan visual dari masyarakat. Citizen journalism dinilai sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat untuk menyuarakan pendapat secara lebih leluasa, tersruktur, serta dapat diakses secara umum dan sekaligus menjadi rujukan alternatif.

Jurnalisme mempertegas perubahan ke arah kekuatan rakyat secara kolektif untuk menentukan kebenaran terhadap informassi yang disebarluaskan. Informasi tidak lagi didominasi kalangan elite. Jurnalisme warga memunculkan keberagaman informasi dan informasi seperti apa yang dibutuhkan warga

Melalui Citizen journalism Masyarakat bisa lebih berperan aktif dalam menginformasikan kejadian di lingkungan sekitar. Dari segi Kualitas sebuah informasi Citizen journalism memang tidak se detail dan se-bagus berita-berita yang di terbitkan oleh Jurnalis Profesional, Citizen journalism lebih memberitakan informasi yang sederhana, dan mudah untuk di olah oleh masyarakat keseluruhan.

Ada beberapa etika Citizen Journalism
1. Tidak menyebarkan berita bohong
2. Tidak Mencermarkan nama baik
3. Tidak memis=cu SARA
4. Tidak memuat konten pornografi

Akan tetapi Citizen journalism juga memiliki dampak yaitu :

1. Menjadi pesaing baru bagi media-media tradisional, antara lain menyangkut kecepatam menyamaikan  informasi. 
2. Jurnalisme warga berkembang cepat, mungkin dari menit ke menit. setiap orang dan setiap saat dapat menjadi bagian jurnalisme warga.
3. Jurnalisme warga secara ekstrim dapat menimbulkan anarki informasi seperti soal akurasi, pemalsuan penyampaian  informasi dan lain-lain.

Oleh karena itu dalam melakukan kegiatan Citizen journalism masyarakat harus tau tentang etika-etika seorang jurnalis, dan informasi yang di kemukakan haru memiliki dasar yang nyata, dan bisa di pertanggung jawabkan. Sehingga fakta dari sebuah informasi bisa tetap terjaga dan tidak menimbulkan isu-isu yang tidak memiliki dasar.

Ada 10 panduan bagi jurnalisme warga yang bisa diikuti :

1.      Tidak plagiat

2.      Cek dan ricek fakta dan data

3.      Jangan gunakan sumber anonim

4.      Utarakan rahasia secara selektif

5.      Hati-hati dengan pendapat narasumber

6.      Pelajari batas daya ingat

7.      Hindari konflik kepentingan

8.      Dilarang lakukan pelecehan

9.      Pertimbangkan setiap pendapat

10.  Perhatikan dan peduli kaidah / nasehat hukum.